Reportasejabarsatu , – Pandemi Covid-19 di Sumsel menunjukkan tren positif. Semua kabupaten/kota sudah masuk zona kuning. Angka kasus konfirmasi positif juga terus turun. BOR di Sumsel hanya 9 persen atau dari 2.718 bed hanya terpakai 253 bed.
Gubernur Sumsel, Herman Deru menitikberatkan konsennya pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Konsentrasi saya masih di penerapan protokol kesehatan di sekolah. Saya ingin selalu mengingatkan itu. Saya tidak mau lolos seperti yang terjadi di salah satu provinsi, timbul kluster baru,” ujarnya, Jumat (24/9/2021).
Deru menuturkan, pemahaman kelompok dewasa dan anak-anak yang akan masuk sekolah ini berbeda terkait Covid-19 ini. “Kalau kelompok dewasa sudah saling memahami. Tapi anak-anak (sekolah) ini menjadi kekhawatiran. Alhamdulillahnya di Sumsel masih terjaga,”katanya.
Deru berpesan kepada seluruh pihak yang berada di lingkungan sekolah, baik itu guru, komite, termasuk para orang tua untuk ikut menjaga penerapan prokes secara ketat. Harus terus dipantau siswa wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Jangan hanya menyerahkan pada Satgas Covid, tapi bersama-sama mencegah agar tidak terjadi kluster baru. Harus benar-benar disiplin menjaga prokes. Ini konsen saya saat ini, karena mereka ini masa depan bangsa,” ungkap Deru.
>> Latihan Menembak Jadi Cara Jaga Imun Perwira Tinggi Seskoad
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, meski kasus positif turun, kesembuhan meningkat dan angka kematian kecil, kondisi ini harus terus dijaga terus agar semakin membaik. “Caranya dengan disiplin Prokes,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, salah satu yang kini jadi perhatian adalah dengan menekan angka kematian. Dimana CFR Sumsel mencapai 5,06 persen. “Meski sudah turun drastis, tetap harus ditekan dengan meningkatkan angka kesembuhan. Saat ini angka kesembuhan Sumsel 93,27 persen,” pungkasnya. (ynt)
This website uses cookies.