JAKARTA , – Penangkapan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus dilakukan oleh TNI/Polri di wilayah Papua. Tindakan tegas tersebut dilakukan karena KKB sering melakukan teror dan kekerasan kepada masyarakat sipil. Beberapa hal yang dilakukan seperti merampok, menyandera, dan membunuh.
Pada beberapa waktu lalu, KKB di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, menyandera pesawat perintis milik Susi Air jenis Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua.
TNI mengatakan, aksi KKB itu dipicu rasa kecewa lantaran tak diberi dana desa oleh kepala kampung setempat.
>> Pangdam III/Siliwangi Resmikan Jembatan Siliwangi 4, Bahagiakan Warga 2 Desa di Purwakarta
“KSB (kelompok sipil bersenjata-sebutan KKB versi TNI) sempat mengancam agar pesawat maskapai Susi Air dilarang membawa penumpang aparat TNI/Polri dan KSB juga menyampaikan kekecewaannya dengan kepala kampung karena tidak memberikan dana desa,” ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa.
Senada dengan hal itu, Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Mathius D. Fakhiri menegaskan jajarannya tidak akan mundur selangkah pun untuk menghadapi pelaku kekerasan bersenjata di Kabupaten Intan Jaya.
>> Wakil Jaksa Agung Dukung Penuh Pengusulan Jaksa Agung R. Soeprapto sebagai Pahlawan Nasional
Irjen Pol. Fakhiri mengatakan bahwa, kehadiran aparat Polri dibantu TNI di Intan Jaya saat ini semata-mata untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan bersenjata, dalam hal ini KKB.
“TNI dan Polri hadir untuk memastikan bahwa negara hadir di Intan Jaya untuk melakukan penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum,” pungkasnya. (Red)
This website uses cookies.