JAKARTA , – Radikalisme dan terorisme adalah paham yang bertentangan dengan ajaran humanis dan ajaran rahmatan lil alamin. Saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan yang cukup serius mengenai persoalan radikal dan terorisme. Menyikapi tantangan ini, dibutuhkan peran segenap elemen masyarakat untuk mebendung ajaran maupun pemahaman yang dapat merusak bangsa.
M. Najih Arromadoni, Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI, mengatakan bahwa, peran ormas, khususnya ormas-ormas yang sejak pra dan pasca kemerdekaan selalu terlibat dalam sejarah, seperti NU Muhammadiyah maupun ormas lain sangatlah penting.
>> Brigjen Pol Indro Wiyono Sebagai Kasespimti Baru, Ini Pesan Kasespim Lemdiklat
“Ormas akan terus dibutuhkan untuk merawat dan mengawal perjalanan bangsa dari segala ancaman dan tantangan yang dapat mengancam keutuhan dan persatuan seperti ancaman radikalisme dan terorisme,” saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Upaya yang dapat dilakukan Ormas Islam untuk membentengi masyarakat dari kelompok radikal dan teror yaitu memberikan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.
>> Polresta Bandung Bersama TNI dan Satpol PP Gelar Operasi Yustisi Prokes
“Masyarakat perlu diedukasi terkait ajaran agama Islam yang benar, serta dihimbau agar selalu memupuk rasa toleransi. Melalui upaya ini diharapkan masyarakat dapat harmonis, hidup rukun, damai, dan memiliki toleransi akan keberagaman di Indonesia,” tandas M. Najih.
Sementara itu, menurut Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Prof. Dr. Fahrurrozi Dahlan, Ormasi Islam memiliki beberapa tugas, pertama untuk menjaga umat. Menjaga umat dari pemahaman yang keliru dan dapat bermuara pada tindak radikal dan teror.
>> Bandar Narkoba Asal Pali, Tewas di Door
Kedua, Ormas Islam memiliki peran penting menjaga agama. Menjaga agar agama tidak dijadikan tameng untuk membenarkan segala ajaran radikalisme dan terorisme. Menjaga agar agama Islam tetap rahmatan lil alamin.
Ketiga, Ormas Islam harus dapat menjadi perekat. Ormas diharapkan mampu menjaga kerukunan antar umat beragama, kesatuan dan persatuan, serta filosofis negara. Hal ini dikarenakan cikal bakal radikalisme berasal dari sikap intoleransi dalam masyarakat.
>> Prof. Dr. H. Didik Soesetyo, M.Si: Peredaran Barang-barang Illegal Diperairan Sumatera Makin Marak
“Jihad yang paling besar sebagai Warga Negara Indonesia yang beragama Islam, yaitu jihad melawan kemiskinan, terorisme dan radikalisme,” tegas Prof. Fahrurrozi.
Untuk itu, selain pentingnya peran Ormas Islam dalam menangkal radikalisme dan terorisme di Indonesia, masyarakat juga diharapkan dapat turut menjaga keutuhan bangsa karena hal tersebut bagian dari keimanan yaitu cinta tanah air.
Hal ini menjadi tanggung jawab bersama sebagai umat beragama maupun tanggung jawab sebagai Warga Negara Indonesia.
(Red/rdwn)
This website uses cookies.