BANDUNG, – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., meresmikan sarana dan prasarana Rumah Sakit Dustira tepatnya di Ruang Flamboyan RS. Dustira Jl. Urip Sumoharjo, Baros, Kec. Cimahi tengah, Kota Cimahi Jum’at (28/07/2023).
Hadir pula Asrendam III/Slw, para Asisten Kasdam III/Slw, para Dan/Kabalakdam III/Slw, Pa LO AL dan AU, Karumkit Tk. II Dustira, Dandim 0609/Cimahi, Wakapolres Cimahi dan Kasi Intel Kejari Kota Cimahi.
Adapun sarana dan prasarana yang diresmikan oleh Pangdam III/Siliwangi diantaranya Gedung Instalasi Darurat (IGD), Gedung Perawatan serta Masjid yang berada di lingkup kawasan Rumah Sakit Dustira.
Peresmian dimulai dengan penandatanganan prasasti, pemotongan pita serta pemukulan beduk masjid oleh Pangdam III/Slw sebagai tanda secara simbolis peresmian Gedung IGD, Gedung Perawatan Melati serta Masjid Nurul Iman.
Pangdam III/Slw dalam sambutannya mengatakan bahwa setiap pemimpin harus peduli mengenai kesehatan prajurit. Bahkan harus usil dengan urusan kesehatan. Namun keusilan tersebut bukan untuk mencari kesalahan, melainkan karena terdapat hak utama yang harus dilakukan dalam penanganan khusus kepada para prajurit. Karena pada dasarnya prajurit tidak didatangi resiko melainkan prajuritlah yang mendatangi resiko.
“Rumah sakit militer itu tempat harapan bagi para prajurit, aspek kesehatan menjadi salah satu harapan para prajurit khususnya bagi para prajurit terdepan,” tutur Pangdam.
Dihadapkan dengan berkembangnya tugas pokok TNI, Rumah Sakit Militer memerlukan tenaga medis dan peralatan yang modern sehingga dapat menjawab harapan para prajurit agar terpenuhi.
“Selain meningkatkan pelayanan, sekarang bagaimana kita dapat memodernisasi pelayanan. Kita harus mau keluar dari cara yang biasa karena tidak ada yang bisa menghambat cara berfikir manusia,” ucap Pangdam.
>> Anggota DPD RI Dapil Sumsel Hj. Eva Susanti, SE Sambangi Rumah Warga yang tak Layak Huni
Pangdam berpesan kepada seluruh personel yang berdinas di Rumah Sakit Dustira agar tetap fokus dan jangan terlena. Pada dasarnya meskipun secara umum sama, namun dokter militer tetap memilki tambahan tugas pokok dalam bertugas.
“Saya berharap rumah sakit ini merupakan rumah bagi para prajurit, harapan seluruh prajurit yang berada di garda terdepan, sehingga ditopang dengan infrastruktur, administrasi, dan manajemen yang baik serta modernisasi alat peralatan dan tenaga ahlinya,” harap Pangdam.
Sementara itu, Kakesdam menyampaikan bahwa Gedung IGD dibangun karena kapasitas pada bangunan IGD yang lama sudah tidak memenuhi lagi, serta dilaksanakan renovasi gedung perawatan dan pembangunan masjid yang posisinya dapat digunakan oleh karyawan rumah sakit serta masyarakat sekitar.
“Fokusnya bahwa segala pembangunan maupun renovasi bangunan di jajaran Kesdam III/Slw bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh prajurit TNI AD, PNS maupun keluarga. Selebihnya digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat,” ujar Kakesdam.
Nampak saat acara peresmian, Kakesdam memberikan buku sejarah Dustira kepada Pangdam III/Slw yang dilanjutkan dengan peninjauan oleh Pangdam III/Slw beserta rombongan ke Gedung Instalasi Darurat, Gedung Perawatan anak serta Masjid Nurul Iman.
(Wanz)
This website uses cookies.