PALEMBANG , – Kepala Bappeda Muba Iskandar Syahriyanto mengatakan, hari ini adalah rapat untuk mengimelemtasikan aplikasi Anjungan Bantuan Sosial Sriwijaya (ABSS) atau mata bansos yang diprakarsai BPKP dan Dinsos Provinsi Sumsel untuk di Muba. “Harapan kita dalam waktu singkat ini proses itu dapat dilaksanakan di Muba. Datanya di DPKS Muba diinputkan dalam mata Bansos ini setelah ini kita verifikasi. Misal bantuan seperti BLT, KIS, itu apakah tepat sasaran atau tidak. Kita akan melihat apakah bantuan itu tercapai atau tepat sasaran atau tidak, ” ujarnya saat diwawancarai usai rapat di rumah singgah Muba, Jumat 5/3/2021.
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, masyarakat Muba yang menerima bantuan dari dinsos berjumlah 105 ribu jiwa yang terdiri dari bantuan dari Dinsos kabupaten, Provinsi dan Kemensos.
>> Cinta Anak Yatim dan Dhuafa, Danrem 061/SK Beserta Istri Berikan Tali Asih
Ketika ditanya Muba menjadi salah satu kabupaten termiskin di Provinsi Sumsel, Iskandar menuturkan, ada beberapa varian kemisikinan itu dari 1-4 varian. “Kemiskinan di Muba ini 16,13 persen. Fluktuasi penurunan hampir diangka 13 persen dalam 10 tahun terkahir. Ini penting bagi kami, untuk terus menurunkan kemiskinan. Kita pengen diakhir masa jabatan Pak Dodi diangka 13 persen, ” bebernya.
Oleh sebab itu, lanjut Iskandar, Pemkab Muba terus berupaya melakukan pemerataan pembangunan, pemerataan pendapatan masyarakat. “Bahkan target kami di tahun 2022 kemiskinan di Muba bisa turun menjadi satu digit. Tapi kita juga realistis dengan kondisi sekarang ditengah pandemi, dan penurunan ekonomi, ” tandasnya.
>> Liga Inggris, Chelsea Menang Tipis Lawan Liverpool
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Mirwansyah menuturkan, hari ini pihaknya rapat bersama Bappeda Muba untuk sama sama pendataan DPKS. “Muba ingin data terpadu kesejahteraan sosial itu. Kita ada aplikasi yang dikembangkan yaitu Aplikasi Anjungan Bantuan Sosial Sriwijaya. Agar datanya lengkap masyarakat yang sudah diberikan bantuan dan yang belum kepala daerah bisa ambil keputusan apakah dapat bantuan dari APBD kabupaten atau provinsi. Karena selama ini, siapa saja yang sudah diberikan bantuan kita tidak tahu datanya, ” paparnya.
“Kalau aplikasi Anjungan Bantuan Sosial Sriwijaya jalan, kita tau masyarakat yang sudah diberikan, dan yang belum diberikan. Karena kita kasihan kalau ada mayarakat tidak mampu tapi belum dapat bantuan,” pungkasnya.
(yanti/afd)