PALEMBANG , – Pembinaan pengawasan SMK Sumsel dan Pelepasan Purnabakti Pengawas SMK Sumsel bertempat i SMK Negeri 6 Palembang, Rabu (1/9/2021). Tiga pengawas yang memasuki masa purnabakti adalah Drs H Ismail MM, Drs H Yudhistira MSi dan Dra Hj Endang Setyowatty MPd.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Drs H Riza Fahlevi MM mengatakan, kegiatan hari ini adalah pembinaan dan pelepasan masa purnabakti pengawas SMK di Palembang. “Kami ucapkan selamat dan terima kasih atas pengabdiannya. Yang banyak membantu dunia pendidikan. Karena majunya dunia pendidikan itu ditangan pengawas, kepsek dan guru. Jadi ketiganya harus harmonis. Mudah mudahan ada pengganti pengawas yang pensiun,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Riza Fahlevi berpesan kepada semua mulai dari Kabid, Kasi, Pengawas, Kepsek dan Guru agar KREATIP, agar terwujud Visi dari Bapak Gubernur Sumsel H Herman Deru” Sumsel Maju Untuk Semua”.
“Untuk penambahan pengawas memang belum urgen. Saat ini satu pengawas mengawasi 10 SMK. Untuk penambahan pengawas ada aturannya. Peraturan pusat, sebelumnya boleh guru jadi pengawas. Sekarang harus dari kepsek jadi pengawas. Ada yang lepas jadi kepsek, tapi pensiun,” katanya.
“Kita tunggu peraturannya, mudah-mudahan Kepsek bisa dari guru umur 36 tahun, jadi kalau menjabat Kepsek 8 tahun. Maka setelah selesai dari Kepsek bisa jadi pengawas. Karena aturannya, pengawas tidak tidak boleh umurnya diatas 50 tahun.Harapan pengawas itu yang masih muda muda,” tambah Riza Fahlevi.
Riza menuturkan, kalau jadi Kepsek usia sudah diatas 40 tahun, maka selesai dari Kepsek sudah diatas umur 50 tahun. “Jangan ada kesan pengawas itu yang sudah tua dan masuk masa pensiun,”ucapnya.
>> Danrindam III/Siliwangi Tutup Pendidikan Pembentukan Bintara Khusus Babinsa
Sementara itu, Koordinator Pengawas SMK Kota Palembang Sekaligus Koordinator Pengawas SMK Sumsel Drs Nursal menuturkan, tahun ini tiga pengawas SMk memasuki masa purnabakti. “Kita undang Bapak Kepala Dinas Pendidikan Sumsel,Kabid PTK, Kabid SMK. Dan kita mengundang kepsek SMK. Ada tiga orang yang pensiun,” katanya.
“Jumlah pengawas SMK saat ini di Palembang ada 11 orang, tahun ini ada 3 memasuki masa pensiun. Jadi tinggal 8. Dengan jumlah SMk di Palembang 80 SMK. Harapan kita pengawas bekerja makin keras. Kalau selama ini satu pengawas membina 7 SMK, setelah ada 3 pengawas yang pensiun nanti, maka satu pengawas membina 10 SMK. Harapan kita koordinasi terus dilakukan antara pengawas, kepsek dan guru.
“Pelepasan pengawas baru kali ini dibuat. Dulu memasuki purnabakti tidak ada pelepasan untuk pengawas. Padahal mereka sudah puluhan tahun jadi pengawas. Tapi sekarang kami pengawas diperhatikan,” paparnya.
Salah satu pengawas yang memasuki masa pensiun, Drs H Ismail MM mengungkapkan,
pertama jadi guru mengajar di Jakarta. Karena ada keluarga di Palembang, akhirnya pindah di Palembang. “Pertama kali di Palembang, saya mengajar di SMK Negeri 4. Kemudian, jadi jadi Wakil Kepsek SMK Negeri 7. Dan pada tahun 2004-2010 jadi Kepsek di SMK Negeri 4 Palembang,” katanya.
“Saya mulai mengabdi pada Maret 1985 di dunia pendidikan, dan surat tugas Oktober 1984. Artinya saya sudah 36 tahun di dunia pendidikan,” bebernya.
“Dari tahun 2010 jadi pengawas SMK. Alhamdulilah selama jadi guru, dapat mengajar dengan baik. Setelah kepsek dapat menerapkan langsung, mengefektifkan pembelajaran, siswa lebih banyak praktek.Pesan ke guru, karena SMK ilmu pengetahuannya berkembang terus. Sehingga guru perlu aktif mencari informasi baru. Bekerjasama dengan dunia industri. Memperoleh informasi terbaru dengan dunia industri, berkoordinasi lah. Jangan segan, kalau ada ilmu baru di dunia industri diundang untuk menularkan ilmu ke guru dan anak anak. Kedepan itu, idealnya dunia pendidikan harus pioner. Perlu dikembangkan pusat penelitian,”pungkasnya. (ynt)