BANDUNG, – Setibanya di pangkalan TNI AU Husen Sastranegara Kota Bandung, Presiden disambut oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta rombongan. Selanjutnya Presiden beserta rombongan langsung menuju Pabrik PT Bio Farma, dimana di tempat tersebut Presiden meluncurkan sekaligus meninjau penyuntikan perdana Vaksin IndoVak.
Dalam kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) tersebut Presiden Jokowi Melakukan peninjauan ulang ke PT Bio Farma yang sekaligus menghadiri acara launching pembukaan Vaksin IndoVak secara langsung dan dilanjutkan dengan peninjauan penyuntikan pertama Vaksin IndoVak yang di laksanakan di Halaman PT Bio Farma Jalan Paster No. 28 Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Kamis, 13/10/2022.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari agenda kunjungan kerja presiden RI ke Jawa Barat.
“Sebagai mana diketahui sebelumnya pada tanggal 24 September 2022, Badan pengawas dan makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat Vaksin IndoVak.”
Hadir beserta rombongan Menteri BUMN Erik Tohir beserta para menteri lainnya, Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, S.Ip., Kapolda Jabar Irjen. Pol.Drs Suntana M.Si., Danlanud Gusti Putu Setia, Dandim 0618/kota Bandung Letnan Kolonel Inf Donny I. Bainuri. S.Hub.INT.,M.AS.S.S. beserta seluruh tamu undangan yang ada.
>> Anggota Komite IV DPD RI Hj. Eva Susanti, SE Dorong Pemberdayaan UMKM Sumsel
Dalam pidatonya presiden Jokowi mengatakan,”banyak orang yang gak tau, dalam setahun ini, Bio Parma ini bisa memproduksi 3 Milyar lebih dosis vaksin dan di ekspor ke 153 Negara, ” ujarnya.
Bio Parma termasuk produsen vaksin lima besar dan yang memproduksi berbagai macam Vaksin yaitu Polia, Ditpri, Milinitis, Flu, Campak, dan Covid. Vaksin Covid itu sendiri telah di telah di beri nama IndoVak.
Lanjutnya untuk vaksin Polio saja Bio Parma menguasai 70 persen pasar dunia dan menyuplai Vaksin Polio ke seluruh negara ini cukup luar biasa dan mulai hari ini kita bisa memiliki Vaksin Covid sendiri, untuk Tahun ini kurang lebih 20 juta Vaksin dan Tahun depan bisa 40 Juta dan bila pasar masih memerlukan bisa sampai 120 Juta Vaksin, ” katanya.
Dengan segala kerja keras dan menggarap Vaksin baru dengan waktu satu setengah tahun tau jadi Indovak.”Pungkasnya.
(sam)