Kamis, 21 November 2024

Kodam III/Siliwangi atasi Masalah Sampah Rubah Jadi Briket hingga Bernilai Ekonomis

KABUPATEN BANDUNG BARAT , – Sampah masih menjadi persoalan panjang bagi Provinsi Jawa Barat, termasuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Sarimukti Rajamandala Kecamatan Cipatat Kabupaten, Bandung Barat, Jawa Barat.

Dengan demikian kepedulian dan atensi secara khusus. Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo meninjau secara langsung lokasi TPA yang ada di Sarimukti dan sekaligus untuk memecah masalah sampah yang ada di TPA di Sarimukti Rajamandala.

Hal itu, disampaikan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Adhe Hansen, di sela-sela kegiatan mendampingi Pangdam III/Slw di lokasi TPA Sarimukti pada, Selasa (04/07/2023).

Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo melihat secara langsung dan memberikan solusi untuk mengatasi sampah tersebut. Dalam arahannya untuk mengatasi sampah banyak hal yang bisa dilakukan, bahkan dari sampah dengan mesin pencacah yang ada ini bisa mengubah sampah itu menjadi briket.

“Kita sudah lihat bahwa memang pengelolaan sampah ini. Dari sampah pencacah lalu dimasukan ke dalam mesin pembuat atau sudah berhasil dengan mengubahnya menjadi briket, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat banyak,” ujar Mayjen TNI Kunto.

Lanjutnya menjelaskan, sampah organik ataupun non organik disatukan dan dimasukan ke mesin pencacah terlebih dahulu. Kemudian hasil dari cacahan sampah dicampur dengan Aditive dua persen untuk menghentikan pembusukan dan untuk menambah suhu panas. Setelah itu ditambahkan pelekat singkong antara lima persen hingga 10 persen, kemudian diaduk secara merata selanjutnya dimasukan ke mesin pencetakan briket.

Tahap selanjutnya, sambungnya, adalah proses pengeringan atau penjemuran briket sampai mencapai standar kekeringan yang layak pakai yaitu antara 18 persen sampai 20 persen.

 

>> Hari Pertama FORNAS VII 2023, Kontingen KORMI Kota Palembang Raih Mendali Emas

 

Hasilnya, “Alhamdulillah, Briket setelah digunakan untuk bahan bakar tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Bahkan panas yang dihasilkan dari pembakarannya dapat mencapai suhu 900° C,” pungkasnya.

Hadir dalam peninjauan kegiatan Pangdam III/Slw, didampingi Kasdam III/Slw, Irdam III/Slw, Danrem 062/TN, Asrendam III/Slw, para Asisten Kasdam III/Slw, para Dan/Kabalakdam III/Slw, Pa Lo AL dan AU, Dandeninteldam III/Slw serta Dandim 0609/Cimahi. (Pen)

Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait