JAKARTA , – Atlet taekwondo Indonesia sukses meraih 5 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu di ajang Online 2021 World Taekwondo Asia Poomsae Championship yang penilaiannya sendiri telah dilakukan sejak tanggal 3 Juli – 19 Agustus 2021.
Medali Emas diraih oleh Shegina Rahma (Colorbelt Under, Junior Female), Richard Novelino (Colorbelt, Under Junior Male), Winata Vitrianov (Colorbelt. Junior Male), Wahyu Candrawati (Colorbelt, U 30 Female) dan Spartan (Colorbelt, U 30 Male)
Medali Perak diraih Defia Rosmaniar (Black Belt, U 30 Female) dari Indonesia National Team dan Rimadani Syafira (Colorbelt, Junior Female).
Adapun medali Perunggu diraih oleh Vitriati Indartini (Colorbelt. U 30 Female).
Kejuaraan Online 2021 World Taekwondo Asia Poomsae Championship ini diikuti puluhan negara di Asia. Antara lain, Korea, Iran, Turki, China, Thailand, China Taipe, Hongkong, Myanmar, Malaysia, Afganistan, Kazakhtan, Filipina, Pakistan, Srilangka, India, Bangladesh dan Indonesia.
Untuk diketahui bahwa, kejuaraan Internasional taekwondo Asia ini menjadi kejuaraan bergengsi karena masuk menjadi agenda resmi WT dan Asian Taekwondo yang digelar setiap tahun. Oleh karenanya, selain diikuti atlet-atlet berkualitas, perhelatannya juga persis sama dengan kualitas pertandingan internasional pada situasi normal (diluar pandemi).
>> Memasak di Dapur MODENA, Istri Ridwan Kamil Beri Tips Pelaku UMKM
Selain berpartisipasi di kejuaraan tersebut, Indonesia juga dipercaya untuk mengirimkan dua orang wasitnya. Yaitu Irwan NK dan Ina Febriana. Keduanya selain sebagai pengurus PBTI juga berstatus sebagai International Referee taekwondo.
Terkait dengan kesuksesan meraih medali di kejuaraan Internasional tersebut Ketua umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki mengucapkan selamat dan bangga.
Menurutnya, keberhasilan meraih medali diajang kejuaraan internasional ini membuktikan bahwa pembinaan klub-klub daerah masih berjalan cukup baik.
Dirinya optimis sekaligus berharap, daerah-daerah lain, terutama klub-klub taekwondo di Indonesia, lebih berperan aktif lagi dengan melihat dan mengikuti agenda kejuaraan-kejuaraan taekwondo online yang digelar di banyak negara.
“Dengan sering mengikuti kejuaraan karena memanfaatkan teknologi dan media informasi saat ini, para pelatih bisa terus menjaga atmosfir dan semangat berlatih para atletnya,” ujar Ketua Umum.
Lebih lanjut, ketua Umum PBTI itu menyatakan bahwa, bagaimanapun keikutsertaan atlet diajang kompetisi atau pertandingan adalah salah satu indikator untuk mengukur kualitas keberhasilan pembinaan di klub.
“Untuk hasil di kejuaraan tersebut, inilah kado hari kemerdekaan RI ke 76 dari taekwondo Indonesia,” pungkas Thamrin Marzuki.
>> Peraih Adhi Makayasa Akpol 2005, Tuntaskan Penyidikan Kasus Investasi Illegal EDCCash
(Red)
This website uses cookies.