Jumat, 22 November 2024

Jusuf Kalla Mendukung Program Vaksinasi Nasional Guna Mempercepat Penanganan Covid-19

JAKARTA , – Mantan Wakil Presiden RI yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla (JK) mendukung vaksinasi nasional Covid-19 secara mandiri.

JK menilai, vaksin mandiri dapat membantu mempercepat program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah. “Sebab, jika vaksin hanya dilakukan oleh pemerintah saja, maka akan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk memvaksin jumlah yang ditargetkan,” ujarnya.

Menurut JK, pengendalian pandemi Covid-19 saat ini tergantung pada program vaksinasi, karena saat ini berkejaran dengan tren peningkatan kasus Covid-19, sehingga diperlukan upaya keras mengejar target vaksinasi.

>> Polres Ciamis Amankan 2 Pelaku Pencuri Mobil, Aksi Tersangka Hanya Butuh Waktu 3 Menit

“Kita mendukung upaya vaksinasi secara mandiri atau gotong royong, karena ini akan mempercepat vaksinasi. Bila mau diselesaikan dalam waktu 1 tahun, maka dibutuhkan vaksin setidaknya 1 juta per hari dan itu tidak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah saja,” imbuhnya.

Menurut JK, berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika swab test atau uji usap hanya dilakukan pemerintah prosesnya justru lebih lama. Namun, setelah pihak swasta diperbolehkan melakukan uji usap justru menjadi lebih cepat dan harganya bisa lebih murah. Hasil swab test tersebut diketahui setelah 7 hari semenjak tes dilakukan, namun ketika pihak swasta diperbolehkan, hanya dalam waktu 8 jam hasilnya bisa diketahui dengan biaya yang lebih murah.

JK menambahkan, jika vaksin mandiri dapat dilakukan oleh perusahaan swasta terhadap para karyawannya, maka perusahaan tersebut dapat kembali beraktifitas dengan normal dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

>> Anak yang Berhadapan dengan Hukum Wajib Didampingi Advokat

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa, pemerintah memasang target vaksinasi Covid-19 terhadap 70% dari populasi di Indonesia. Hal itu bertujuan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan kekebalan komunal dibandingkan negara lain di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan penghitungan Menkes Budi, 70% dari total jiwa penduduk Indonesia berjumlah sekitar 181 juta orang. Dengan kebutuhan dua dosis bagi setiap orang, menurutnya, perlu sedikitnya 362 juta suntikan vaksin.

“Jadi tokoh nasional seperti JK saja mendukung program vaksinasi yang dilakukan pemerintah, maka tidak ada alasan bagi masyarakat untuk ragu mensukseskannya,” ulasnya.

Dengan suksesnya program vaksinasi nasional, maka masyarakat tidak perlu khawatir melakukan aktifitas kembali sebagai pejuang rupiah bagi keluarganya yang selama ini terhambat oleh pandemi Covid-19.

Selain itu, perekonomian nasional juga akan bangkit dan membaik. “Itulah harapan kita semua,” pungkasnya.

(Red/rdwn)

Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait