Cara Bersabar Menjalani Ujian Dalam Pandangan Islam

Penulis Wawan Kurniawan.

Yakinlah bahwa ujian itu datang kepada manusia pilihan yang dikehendaki oleh Allah sebagai bukti kasih dan sayangnya Allah Subhanahu wa ta’ala terhadap mahluknya. Ujian dalam syariat Islam bisa diartikan sebagai pintu untuk menaikan tingkatan atau derajat seseorang dimata sang Khalik. Ujian itu sendiri datangnya dengan motif yang berbeda, ada yang diuji dengan harta, jabatan serta kedudukan yang mereka miliki, ada juga yang diuji dengan penyakit, ketakutan atau berbagai kesusahan dan lain – lain. Mengenai berat dan ringanya ujian tersebut tergantung bagai mana kadar keimanan seseorang, dalam kata lain makin tinggi kadar keimanan seseorang akan makin berat ujian yang akan didapatkan. Menyikapi hal itu ketika ujian dialami, disini akan kembali kepada kita sendiri sebagai mana mahluk ciptaan Allah apakah manusia itu akan mampu atau tidaknya menjalani ujian tersebut.

Tidak ada ujian yang diberikan Allah kepada mahluknya diluar batas kemampuan manusia itu sendiri untuk menerimanya. Kita sebagai mahluk dituntut senantiasa ridho serta sabar menerima serta menjalani segala macam ujian tersebut, karena sabar adalah merupakan syarat mutlak untuk mencapai ridhonya Allah Subhanahu wa ta’ala, sebagaimana hamba – hamba Allah yang akan mendapat ridhonya.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 153 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, ” Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar “.

Ketika kita mengalami semacam ujian dari Allah Subhanahu wa ta’ala, memang tidaklah mudah untuk lulus dari segala cobaan serta ujian keimanan yang Allah berikan kepada kita sebagai mahluknya. Maka tugas kita adalah berusaha agar bagai mana kita bisa lulus dari ujian tersebut dan hendaknya kita menjalaninya dengan penuh kesabaran karena mereka yang bersabarlah mereka yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Disamping sabar yang perlu dijadikan pedoman bagi mereka yang mendapatkan ujian adalah meningkatkan nilai – nilai ketakwaan, dengan cara memperbanyak amal ibadah karena orang-orang yang bertakwa merupakan golongan yang dicintai Allah. Sebagai mana Allah berfirman dalam al – Qur’an yang artinya, ” Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)

Kemudian ujian yang datang kepada mahluknya juga sudah merupakan kehendak Allah terhadap manusia yang dipilih atas kendaknya yang juga merupakan bentuk kasih sayang Allah terhadap mahluknya tinggal sejauh mana manusia dapat menerima serta menjalani ujian tersebut dengan penuh keikhlasan dan semata – mata karena Allah , disanalah kadar keimanan manusia di uji apakah mampu melewatinya dengan penuh keimanan ataukah sebaliknya .

Baginda Rosulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam dalam hadisnya bersabda “Tiada seorang Muslim yang menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan, bahkan gangguan yang berupa duri sekali pun, melainkan semua kejadian itu akan menebus dosa-dosanya.” ( Hadis riwayat Imam Bukhari).

Dalam hadis lain “Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, ‘Tiada seorang Muslim yang menderita sakit melainkan Allah akan merontokkan dosa-dosanya seperti daun – daun pohon yang dirontokan’.” (Hadis riwayat Imam Bukhari).

Dari sana maka jelas Allah menjanjikan kepada mereka – mereka barang siapa mempu melewati ujian yang diberikan dengan penuh keimanan maka Allah akan memberikan ke mulyaan kepada mereka yang bisa mejalaninya , sebagai mana di sebutkan dalam firmanya al-Qur’an surat Ali Imran ayat 146:

وَكَأَيِّن مِّن نَّبِىٍّ قَٰتَلَ مَعَهُۥ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا۟ لِمَآ أَصَابَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا۟ وَمَا ٱسْتَكَانُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ

Yang artinya; ” Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah Karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”.

Kemudian beberapa Firman Allah dalam al – Qur’an lebih memperjelas mengenai hal ini diantaranya surat Al-Baqarah ayat 155 – 157 ” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al-Baqarah: 155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al-Baqarah: 156) Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhanya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 157)

Maha suci Allah dengan segala firmanya , semoga kita termasuk kapada golongan orang – orang yang bersabar dan semoga kita bisa lulus dari segala ujian agar senatiasa kita termasuk kedalam golongan orang – orang yang mendapat petunjuknya. Amiin.

( Penulis )

Bagikan Berita Ini

This website uses cookies.