Bandung Menanam Jilid 6, Komitmen Penghijauan dan Pelestarian Lingkungan
BANDUNG , – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menunjukkan komitmen dalam upaya penghijauan dan pelestarian lingkungan melalui kegiatan Bandung Menanam Jilid 6 dengan tema Konservasi Bandung Berkelanjutan. Kegiatan penanaman pohon di lahan kritis wilayah Kecamatan Cibiru ini bakal digelar pada Sabtu, 23 November 2024.
Bandung Menanam Jilid 6 ini tak hanya fokus pada penanaman bibit pohon tetapi juga melibatkan berbagai pihak hingga tahap pemeliharaan, demi memastikan keberlanjutan hasil penghijauan tersebut.
Sebagai salah satu kawasan yang membutuhkan perhatian, Kecamatan Cibiru dipilih sebagai lokasi utama Bandung Menanam Jilid 6. Dengan luas lahan kritis mencapai 6,9 hektar, diperlukan sekitar 7.702 batang pohon untuk menyukseskan upaya penghijauan ini.
Jenis pohon yang akan ditanam terdiri atas dua kategori utama, yaitu:
1. Tanaman keras: aren, mahoni, ki acret, campoleh, kapundung, rasamala, bambu, mimba, damar, manglid, gmelina, ki sireum, kayu afrika, dan ketapang.
2. Tanaman sela seperti kopi, mangga, dan alpukat.
Perbandingan antara jenis tanaman ini adalah 75 persen untuk tanaman keras dan 25 persen untuk tanaman sela. Bibit pohon yang ditanam memiliki standar tinggi minimal 1,5 meter untuk meningkatkan ketahanan tanaman dan efektivitas proses pemulihan lahan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara menginstruksikan seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemkot Bandung untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Partisipasi diwujudkan melalui sumbangan bibit pohon sesuai Surat Edaran Pj. Wali Kota Bandung No. 146-Bagadbang/2024 yang telah diterbitkan pada 5 November 2024.
Surat edaran ini mengatur teknis pengumpulan dan mobilisasi bibit pohon untuk memudahkan pelaksanaan penanaman secara terkoordinasi di area lahan kritis.
ASN dan BUMD Kota Bandung didorong untuk menyumbangkan bibit pohon. Jumlah sumbangan bervariasi. Bibit yang dikumpulkan akan di pusatkan di masing-masing perangkat daerah dan selanjutnya akan dimobilisasi ke area penanaman yang telah ditentukan.
Setiap perangkat daerah memiliki area penanaman yang telah ditentukan, dan pelaporan secara berkala diperlukan guna memastikan transparansi serta ketepatan dalam jumlah dan jenis pohon yang akan ditanam.
Dengan kolaborasi ASN, BUMD, serta dukungan dari berbagai lembaga dan institusi, kegiatan Bandung Menanam Jilid 6 diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi upaya konservasi dan pelestarian lingkungan di Kota Bandung.
Pemkot Bandung optimis kegiatan ini dapat berperan signifikan dalam menanggulangi permasalahan lahan kritis demi terwujudnya Bandung yang hijau dan berkelanjutan.
(red/rob)