PALEMBANG , – Dalam rangka Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 meliputi pengawasan Dana Desa, Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pembiayaan Ultra Mikro (Umi), dan lainnya.
Anggota DPD RI Hj. Eva Susanti, SE melakukan kunjungan kerjanya ke UMKM Tepung MOCAF yang berlokasi di Jl. Sersan Zaini Lr. Kebumen I No. 3108 RT 30 kel. Dua Ilir Palembang, Selasa (11/10/2022).
Hj. Eva Susanti berharap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Selatan bisa tumbuh dan berkembang. Pasalnya, sebagian besar UMKM, yang bergerak di sektor makanan, tengah menghadapi krisis pasca kenaikan BBM baru saja ini.
“Keberadaan umkm tepung ini perlu di berikan support sistem yang berkelanjutan. Kami sangat mendorong UMKM tepung untuk lebih produktif dan inovasi lagi kedepannya, mulai dari peningkatan kualitas produk, marketing, dan juga mungkin bantuan modal, kita akan mendorong Kementerian terkait membangun iklim bisnis yang membuka peluang UMKM untuk memperoleh pangsa besar, baik nasional maupun internasional,” tutur Hj. Eva Susanti, SE usai melakukan kunjungannya.
Diceritakan Wilis Fatimah selaku Sekretaris KWT Gemilang II bahwa usaha tepung mocaf ini sudah berdiri sejak tahun 2020 dengan inspirasi karena melihat peluang olahan tepung dari ubi kayu itu sendiri masih sedikit dipasaran.
>> PGRI Muba Undang Pj Bupati Pada Peringatan HUT PGRI ke 77 dan Hari Guru Nasional
“Usaha tepung mocaf ini sudah berdiri sejak tahun 2020, jadi sudah dua tahun kita jalani usaha ini, awalnya terinspirasi karena peluang tepung mocaf ini dipasaran masih sedikit. Apalagi di Palembang dan Sumsel ini olahan ubi kayu biasa dibuat keripik jadi kita manfaatkan peluang itu, “ujarnya.
Masih kata Wilis bahwa sejak berdiri selama kurang lebih dua tahun ini sudah sekitar 300 Kilogram tepung mocaf olahannya yang beredar dipasaran dan pemasarannya sendiri sejauh ini masih disekitaran Provinsi Sumatera Selatan.
“Sejauh ini sudah 300 Kilogram olahan tepung mocaf kita yang beredar dipasaran, untuk marketnya masih disekitaran Sumatera Selatan dengan cara melalui mulut ke mulut, media sosial maupun pameran-pameran di stand pemerintah karena kita juga dibawah binaan Dinas Pertanian,”jelasnya.
Dilanjutkannya, bahwa dalam menjalankan usaha ini pihaknya masih mengalami sedikit kesulitan karena bahan bakunya sejauh ini masih beli di pasar dan juga metode penjemurannya masih tradisional dan bergantung pada cuaca.
“Untuk saat ini bahan baku kita masih beli dipasar, jadi apabila tidak ada bahan baku kita tidak produksi dan juga penjemuran kita masih mengandalkan sinar matahari,”ungkapnya.
“Harapannya ke depan dengan tagline kami bahwa hidup sehat berawal dari pilihan yang tepat, kita harap Sumsel ini dapat hidup sehat dengan tepung mocaf,” pungkasnya. (afd)
This website uses cookies.