Alat Berat (Excapator) Sektor 7 Kembali Keruk Sungai Citarum yang Dangkal

KABUPATEN BANDUNG , – Sektor 7 Satgas Citarum melakukan aksi pengerukan sedimentasi Sungai Citarum didekat Jembatan Cilampeni Kampung Bojongbuah Desa Pangauban Kecamatan Katapang dan Kampung Bojongsayang Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Rabu (8/9/2021)

Ada 3 alat berat (excavator) dikerahkan untuk mengeruk endapan tanah dari Sungai Citarum dan sejumlah dump truck digunakan sebagai pengangkut tanah yang sudah dikeruk dari sungai.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari program Citarum Harum dimana permukaan sungai sudah mulai dangkal kembali. Hal ini bertepatan saat ini sedang musim kemarau, sehingga Sungai Citarum dilakukan pengerukan kembali dan alat berat (excavator) yang menggunakan ponton sangat sulit untuk bermanuver di air sungai karena dangkal.

Dansektor 7 Satgas Citarum Kolonel Inf Jefson Marisano menjelaskan,”Paling tidak diadakannya pengerukan ini bertujuan bisa membantu mengurangi dampak ketinggian banjir yang kerap dialami masyarakat saat musim penghujan.

Adapun posisi alat berat (excavator) saat ini 1 unit di Kampung Bojongbuah Desa Pangauban dan 2 unit di Kampung Bojongsayang Desa Rancamanyar.

Ia lanjutkan, Pengerjaannya diperkirakan akan panjang dan di beberapa titik pengerjaannya bahkan ada bagian sisi sungai disini yang telah tertutup sedimentasi hampir separuh badan sungai.

>> “Serbuan Vaksin Siliwangi Silih Lindungi” Digelar di SMA PGRI 31 Pangalengan

Mengingat betapa luasnya pendangkalan, ada bayangan kenapa sering terjadi banjir, karena dangkalnya sungai Citarum dan kondisinya menyempit. Maka dari itu, alat berat (excavator) Sektor 7 mengangkat tanah endapan tersebut sebagian bisa untuk merapihkan bantaran sungai dan sebagian lagi dibuang.

“Air Sungai Citarum saat ini mengalami surut dan terjadi pendangkalan akibat sedimentasi. Ini selalu terjadi di saat musim kemarau, oleh karenanya perlu pengerukan sedimentasi dan memperdalam kembali Sungai Citarum minimal mencapai 2 meter agar dapatnya diantisipasi kemungkinan terjadi banjir di beberapa wilayah Sektor 7 seperti Dayeuhkolot dan Andir,” ungkap Dansektor 7.

(Red)

Bagikan Berita Ini

This website uses cookies.