Jumat, 22 November 2024

Ada yang Curang, Pj. Gubernur Jabar: PPDB Dianulir

Ada yang Curang
Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin   (Foto: red/ist)

 

BANDUNG , –    Pemdaprov Jabar berkomitmen mewujudkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang transparan dan bebas kecurangan.

Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, siap membatalkan kelulusan bila memang ada calon peserta didik yang melakukan kecurangan atau data yang tidak wajar.

“Walau sudah diumumkan (red-PPDB), saya minta jika ada yang melanggar aturan, maka kelulusannya di anulir (tidak sah),” kata Bey saat ditemui, Jum’at (21/6/2024).

Bey memerintahkan Dinas Pendidikan segera menindaklanjuti bila ditemukan kecurangan atau data tidak wajar. Hal itu buntut dari kekhawatiran masyarakat terkait manipulasi data dalam proses seleksi PPDB.

“Ada salah satu sekolah di suatu tempat yang diulang sidang pleno nya, akan diteliti ulang memastikan data domisili tepat,” ungkap Bey.

 

Ada yang Curang, Pj. Gubernur Jabar: PPDB Dianulir

 

Adanya permintaan dari masyarakat dan lembaga independen terkait permintaan audit, Bey ungkapkan meyakini pada peran lembaga yang sudah ada ikut terjun dalam proses seleksi PPDB, seperti Ombudsman, BPKP dan Inspektorat.

“Selama ada bukti, kenapa tidak ? Ombudsman juga ikut mengawasi, karena jika kami di audit, akan seperti apa auditnya,” kata Bey.

“Kami sudah ada aturannya seperti apa, di internal juga ada BPKP dan Inspektur, jadi percayalah kami akan memberikan yang terbaik,” lanjutnya.

Bey menjelaskan pengumuman yang baru dibuka pada malam hari dikarenakan panitia PPDB terus melakukan verifikasi di lapangan untuk memastikan calon peserta jujur dalam memberikan data.

“Karena itu semua dicek, kenapa pengumuman sampai malam? Karena terus verifikasi dilakukan. Itu karena dinamika di lapangan dari pada kita umumkan cepat, karena masih ada proses verifikasi,” katanya.

 

Temuan Kecurangan Atau Data Tidak Wajar

 

Bey memerintahkan Dinas Pendidikan segera menindaklanjuti bila ditemukan kecurangan atau data tidak wajar. Hal itu buntut dari kekhawatiran masyarakat terkait manipulasi data dalam proses seleksi PPDB.

“Ada salah satu sekolah di suatu tempat yang diulang sidang pleno nya, akan diteliti ulang memastikan data domisili tepat,” ungkap Bey.

(red)

Ikuti perkembangan berita terbaru Reportase Jabar Satu di Google News 

Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait