BANDUNG , – Sejumlah kawasan di Indonesia mulai memasuki fase musim hujan. Selain itu, memperkirakan bahwa curah hujan pada musim hujan kali ini akan lebih tinggi sehingga masyarakat perlu bersiap diri dan waspada dengan dampak yang bakal timbul. Seperti diketahui, musim hujan kerap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan.
Satu dampak yang bakal timbul yakni penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD masih sering ditemukan di Indonesia, termasuk di wilayah Subang, potensi penyakit demam berdarah di kategorikan cukup tinggi. Faktor utama penularan penyakit ini adalah nyamuk spesifik Aedes aegypti yaitu nyamuk yang memiliki siklus hidup yang dapat bertahan di daerah pedesaan maupun perkotaan.
Aedes aegypti betina dapat bertelur di tempat basah mana saja, meski sangat kecil. Mereka dapat ditemukan di tumpukan sampah di perkotaan ataupun genangan air di pedesaan. Telurnya juga dapat bertahan di tempat yang kering dalam jangka waktu yang panjang, bahkan hingga satu tahun dan menetas saat terendam kembali dalam air.
Salah satu upaya pencegahan adalah melalui fogging. Namun kendala yang dihadapi masih terbatasnya
Alat fogging yang tersedia serta birokrasi yang harus dilalui jika ingin satu wilayah dilakukan fogging, Senin (4/1/2021).
Menyikapi hal itu, Prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 312/Kala Hitam Brigif 15/Kujang II, melakukan inovasi menciptakan alat Fogging Potable sederhana yang selama ini tidak terpikirkan, dengan memanfaatkan barang bekas sehingga tidak memerlukan biaya yang besar.
Dengan demikian, alat fogging portable ini bisa dibuat oleh perorangan maupun kelompok dengan anggaran yang terjangkau, sangat efektif dan efisien dalam penggunaannyapun dapat diuji langsung di lapangan. Hasil karya prajurit Yonif 312/KH ini juga masih perlu dikembangkan lebih lanjut untuk peningkatan kualitasnya.
Tak heran, inovasi yang di lakukan oleh prajurit dari Yonif 312/KH mendapat acungan jempol dari Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, saat hasil karyanya di praktekkan.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto yang di dampingi Kasdam III/Slw Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo menyampaikan apresiasinya kepada Prajurit Yonif 312/KH atas inovasinya. Karena menurut Pangdam, satuan Yonif 312/KH itu merupakan satu pasukan kebanggaan Kodam III/Siliwangi dengan tugas pokok bertempur, tapi masih bisa berfikir untuk berbuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Walaupun, bukan metode pencegahan utama, fogging adalah salah satu cara yang masih dinilai efektif untuk membunuh nyamuk Aedes agypti dewasa berikut jentiknya. Tujuannya adalah untuk membunuh sebagian besar nyamuk yang dapat berkembang biak dengan cepat. Di samping memutus rantai penularan, juga menekan jumlah nyamuk agar risiko penyakit DBD juga menurun,” ujar Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto. (RRJ1)