Jumat, 22 November 2024

Prajurit Kodam III/Siliwangi Terus Kembangkan Diri Tanpa Menunggu Kebijakan

BANDUNG , – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., menutup secara resmi Penataran Bahasa Inggris yang diselenggarakan di Aula Mundinglaya Dodikjur Rindam III/Siliwangi Jl. Menado No.4, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung Jum’at (28/07/2023).

Demikian disampaikan Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen melalui rilis yang dikirimkan ke Sahabat Siliwangi, Sabtu (29/07/2023).

Penataran tersebut diikuti oleh 50 personel jajaran Kodam III/Siliwangi dan telah diselenggarakan selama 2 minggu sejak tanggal 12 Juli 2023 bekerjasama dengan yayasan LIA.

Pelaksanaan penutupan penataran ditandai dengan penanggalan tanda peserta dan pemberian sertifikat oleh Pangdam III/Slw kepada para peserta penataran.

Dalam arahannya, Pangdam mengatakan bahwa penataran yang diselenggarkan Kodam III/Slw untuk meningkatkan sumber daya manusia prajurit. Sebelumnya secara berturut-turut telah dilaksanakan penataran Nikgarlat serta penataran mikrotik dan Cyber.

“Kita sebagai praktisi melakukan sesuatu dengan dasar teori. Kita bukannya tidak paham teori tapi kita perlu pendalaman teori. Jangan takut dibilang angkuh dan belagu, kalian harus berani mempraktekkan apa yang telah kalian dapatkan,” ujar Pangdam.

Pangdam menjelaskan kepada para peserta bahwa setiap prajurit harus adaptif dalam meningkatkan sumber daya manusia dihadapkan pada perkembangan yang semakin pesat. Sehingga diminta ataupun tidak, setiap prajurit secara terus menerus harus belajar untuk mengembangkan diri tanpa menunggu kebijakan.

“Jangan pernah tutup mata dan telinga pada sesuatu hal yang baru, dan jangan pernah menolak sesuatu hal yang kamu anggap tidak mampu” ucap Pangdam.

 

>> Buku ‘Narasi Mematikan’ Karya Noor Huda Ismail, Menguak Pendanaan Aksi-Aksi Terorisme

 

Mayjen TNI Kunto berpesan agar setiap prajurit tidak menjatuhkan satu sama lain, karena pada dasarnya setiap orang memiliki cerita dan memiliki pengalaman hidup masing-masing. Tapi yang diperlukan adalah bagaimana cara mengemas semuanya menjadi ilmiah dan konsep yang baik.

“Tentara kalau sudah pakai seragam terlihat urutannya dari mulai pangkat terbawah hingga teratas. Tapi kalau mengenai ilmu tidak ditentukan oleh pangkat,” pesan Mayjen Kunto.

Sementara itu, Mayjen TNI (Purn) Dr. Aqlani Maza selaku ketua yayasan LIA mengatakan bahwa suatu kebanggaan dapat membagi ilmunya bersama para prajurit Kodam III/Slw dan berharap kegiatan tersebut dapat ditingkatkan untuk membekali kemampuan para prajurit Kodam III/Slw.

“Terima kasih atas penghargaan kepada kami atas kesempatannya untuk berbagi pengetahuan bahasa inggris. Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan lagi selain rasa bangga atas kesempatan yang diberikan,” tutur Ketua Yayasan.

(Pen)

Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait