SEKAYU, – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di bawah kepemimpinan Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA mulai siaga asap akibat kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunlah).
BPBD Muba memprediksi April-November 2020 wilayah Muba akan menghadapi musim kering. Kondisi ini rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Bupati Muba sudah mengantispasi secara konkrit mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Muba Nomor: 114/KPTS-BPBD/2020 Tentang Penetapan Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Muba.
Bupati Muba Dodi Reza mengungkapkam masih ada perusahaan yang belum terlalu aktif dalam upaya pencegahan karhutbunlah. Pernyataan ini disampaikannya saat memimpin conference Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan di Kabupaten Musi Banyuasin yang diikuti Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, camat serta perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Muba, Senin (22/6/2020).
“Oleh sebab itu pemerintah menyiapkan aturan dan regulasi yang diikuti audit khusus terhadap kesiapan perusahaan dalam menghadapi Karhutlah. Sehingga kedepan perusahaan lebih efektif dalam upaya pencegahan karhutbunlah di wilayah masing-masing,” tegasnya.
Jadi, tegas dia lagi, belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya pada waktu itu, Pak Dandim juga turun ke lapangan berbulan-bulan ada beberapa kendala hambatan yang teridentifikasi.
“Dari masukkan dan pengalaman di lapangan bisa ditarik ke satuan tugas ini untuk diberikan solusi secara sistematis,” tambahnya.
Lanjutnya, penyediaan sarana prasarana juga harus dimaksimalkan dalam upaya pencegahan karhutbunlah. Dodi menitikkan pada pengalaman tahun lalu yang kini sudah pasti bisa di mapping mana wilayah rawan mana bukan.
Dari rapat virtual ini Dodi berharap tahun ini perusahaan-perusahaan lebih aktif dalam usaha pencegahan serta meningkatkan koordinasi dengan kolaborasi pemerintah TNI-Polri serta masyarakat. Dodi ingin kerjasama dan gotong-royong dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutbunlah dapat menjadi role model bagi daerah lain.
Wakil Bupati Beni Hernedi menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu pencegahan, early warning system, serta rapid reaction . “Pencegahan dan pengawasan sesuai dengan claster juga penting. Penanggulangan bukan hanya penanggulangan tetapi pencegahan yang cepat dan tepat, dan harus deteksi juga keamanan daerah rawan kebakaran sedini mungkin,”katanya.
Kepala BPBD Muba Indita Purnama menerangkan di tahun 2019 Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin telah mengeluarkan 7 instruksi terkait hal tersebut. Kerujuh instruksi itu diantaranya sinkronisasi satuan tugas siaga karhutbunlah Kabupaten Muba dengan Satuan Tugas Provinsi Sumatera Selatan, membagi tugas satgas siaga kebakaran hutan, kebun dan lahan dengan melibatkan stakeholder. Optimalisasi peralatan produksi pertanian pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran.
Dodi Reza Alex juga memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuka lahan dengan cara pembakaran atau pembakaran pasca panen. Selain itu, memperkuat sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta personil terlatih pada regu pemadaman kebakaran perusahaan perkebunan.
“Pengalaman karhutbunlah tahun 2019, Kabupaten Muba telah mengerahkan personil gabungan lebih kurang 7000 orang yang terdiri dari BPBD Muba, TNI, Polri, OPD, Pemadam Kebakaran, perusahaan, Tagana, Manggala Agni Daops I, KMPA,” terangnya.
Dandim 0401 Muba Letkol Arm M. Saifudin Khoiruzzamani, S.Sos M.Han menyampaikan perlunya seluruh pihak melakukan evaluasi karhutbunlah tahun 2019 baik soal data peralatan dan perlengkapan tiap Stakeholder yang belum valid.
Selain itu, menurutnya, partisipasi masyarakat masih kurang terhadap pencegahan penanggulangan Karhutbunlah.
“Sebagai masukan agar lebih cepat lagi mengaktifkan posko pantauan karhutbunlah, bukan hanya Posko BPBD saja, tatapi posko kebakaran yang ada di perusahaan, masyarakat peduli api, kelompok tani peduli api. Setiap perusahan yang ada di Kabupaten Muba harus menyiapkan alat untuk pemadam api,” tegasnya.
Dirinya mencatat permasalahan Karhutlah pada tahun 2019, sering terjadi keterlambatan pengerahan personil dan peralatan perlengkapan pada saat terjadi kebakaran.
Dia menilai baik kerja tim gabungan karhutbunlah yang saat ini sudah melakukan sosialisai terkait pencegahan karhutbunlah baik melalui pemasangan spanduk, membentuk tim sosialisai pintu ke pintu, sosialisasi maklumat, lapor open camera, serta patroli diwilayah rawan karhutbunlah.
Kapolres Muba AKBP Yudi Surya Markus Pinem S.IK, mencermati sejumlah lokasi kebakaran pada tahun 2019, yaitu di Kecamatan Bayung Lencir, Kecamatan Batanghari leko, Kecamatan Lalan, Kecamatan Sanga Desa, dan Kecamatan Lais.
“,Ada beberapa tambahan metode dalam penanggulangan karhutbunlah di Kabupaten Muba yang dapat kita terapkan. Mulai pencegahan, merubah mindset masyarakat, pemadaman titik api, penegakan hukum. Ditambah soliditas kekuatan personil dan peralatan pencegahan karhutbunlah.
(Afd)