Kamis, 21 November 2024

Jabar Siaga, 3 Kabupaten Kasus Covid- 19 Tertinggi, Tingkat Kesembuhan Rendah

BANDUNG , – Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi menggelar Rapat Virtual Komite Kebijaksanaan Penanganan Covid- 19 wilayah Jabar, dilaksanakan di Ruang Siliwangi Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh No. 69 Kota Bandung Jawa Barat, Senin 31/5/2021.

Acara rapat tersebut hadir Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Kapolda Jabar, Kajati Prov Jabar, Ketua DPRD Prov Jabar, Sekda Prov Jabar, Pejabat Utama Kodam III/Slw dan Pejabat Utama Polda Jabar, serta Pejabat Gugus Tugas Covid- 19 lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam III/Slw merasa prihatin atas terjadi penambahan pasien yang terpapar covid- 19, yang diduga karena libur lebaran dan ada tiga Kabupaten yang tingkat penyembuhan cukup lama. Begitu juga, untuk pengujian sample yang masih kurang dan untuk zona merah ada 52 Desa/kelurahan yang ada di Jawa Barat. Selain itu, untuk kedisiplinan dalam melakukan prokes cukup menurun.

>> Buat Teror dan Aniaya Warga, 4 Anggota Geng Motor di Sukabumi Ditangkap Polisi

“Para Dandim, lakukan koordinasi dengan instansi terkait dan jangan bosan untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya prokes. Karena dengan menerapkan prokes bisa mencegah penularan covid- 19,” pesan Pangdam.

Hal yang sama dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, bahwa di wilayah Jawa Barat di nyatakan siaga satu, karena ada kenaikan diakhir pekan bulan Mei yakni kenaikan hingga 8 persen. Menurutnya kenaikan tersebut, dikarenakan imbas dari libur dan mudik yang bocor meskipun sudah diupayakan, ini harus dijadikan sebagai pembelajaran.

“Ada tiga Kabupaten kasus covid- 19 selalu tinggi dan sembuhnya selalu rendah. Yaitu Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Kabupaten Garut,” ujarnya.

Dengan demikian, untuk Tim Satgas Covid- 19 yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Kabupaten Garut, agar memperhatikan, kenapa kasusnya begitu tinggi dan kesembuhan begitu rendah. Untuk segera dievaluasi apakah penularan kurang terantisipasi atau obat kurang maksimal, sehingga penyembuhan kasus penyembuhannya cukup lama.

Selain itu, Gubernur menyampaikan ada beberapa daerah yang masih rendah dalam melaksanakan vaksinasi yaitu Kabupaten Sukabumi, Kuningan, dan Kabupaten Indramayu. Untuk wilayah tersebut masih kurang maksimal menurut jumlah vaksinasi yang sudah ditargetkan. (Red)

Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait